Monday, 7 June 2010

Teknologi Pendidikan

Kami di Pendidikan.Network memang sangat mendukung perkembangan teknologi di bidang pendidikan tetapi kami juga wajib untuk monitor perkembangan teknologi dan cara melaksanakan dari sisi keuntungan dan kemajuan mutu pendidikan secara rialistik dan holistik. Apakah retorika mengenai peran dan pentingnya teknologi pendidikan dalam kegiatan belajar / mengajar sesuai dengan kenyataan dan keadaan di Indonesia?
"Ayo, Mengarah Ke Mutu Pembelajaran Yang Standar Dunia"(Teknologi Tepat Guna Adalah Solusinya, Bukan Pembelajaran Berbasis-ICT)Kalau menggunkan "Ilmu Teknologi Tepat Guna" (Ilmu Teknologi Pendidikan) komputer jarang dipakai di kelas, dan tidak perlu, sebetulnya (Jarang Tepat Guna).
"Teknologi Tepat Guna (TTG) sudah ada di semua sekolah di Indonesia "Sekarang", dan guru-guru hanya perlu belajar caranya menggunakan TTG secara efektif, dan bersama PAKEM kita dapat mencapaikan Pendidikan Standar Dunia. Maupun Menggunakan Strategi/Metodologi TTG (Yang Berbasis-Pedagogi) Adalah Cara Terbaik Untuk Mengintegrasikan Semua Macam Teknologi Dalam Pendidikan.
Pembelajaran Berbasis-ICT Di Kelas Dapat Sangat Mengancam Perkembangan SDM (Maupun Perkembangan Guru) Yang Kreatif Di Indonesia. Informasi lanjut...
Kalau membaca berita mengenai isu-isu di surat kabar:Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta, 30.000 Desa Belum Teraliri Listrik, dan 55 juta orang tidak memiliki "akses" terhadap sumber air yang aman (Tiap Hari 5.000 Balita Mati karena Diare) dan Korupsi Terjadi di Semua Level Penyelenggara Pendidikan, dan UN Tidak Ciptakan Proses Belajar Kreatif, dan kita perlu Setop Kurikulum Merugikan Siswa, juga 70% Lulusan SMA Tanpa Keterampilan Cari Kerja, dan Kemampuan Guru Harus Ditingkatkan, dan Ribuan Anak Cacat Usia Sekolah Belum Terlayani, dan Pendidikan Berkualitas Hanya untuk Orang Berduit, dan .........
Jelas, kalau kita ingin membuat program untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia kita harus memastikan bahwa strategi-strategi yang direncanakan menghadapi segala macam hal, dan yang di utamakan adalah kebutuhan dasar untuk mengajar dan situasi yang nyaman dan aman di semua sekolah (termasuk listrik/air).
Dengan rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet", jelas TIK bukan solusinya sekarang, kan?
Komputer-komputer yang ada di sekolah-sekolah umum belum cukup untuk belajar ilmu Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), apa lagi menggunakan TIK untuk belajar.
"Internet Belum Dimanfaatkan Secara Positif Oleh Pelajar"(Prof. DR. Nurtain)"PADANG--MI: Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. DR. Nurtain mengatakan kini banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi internet untuk hal-hal positif namun lebih cenderung hanya untuk menghabiskan waktu dan hal yang tidak bermanfaat."
Prof. DR. Nurtain - SalutSemoga kita dapat mulai menggunakan anggaran pendidikan kita untuk hal yang penting, seperti melatih guru-guru di lapangan mengenai caranya menggunakan "Teknologi Yang Tepat Guna"
Kelihatannya kita sudah mulai sadar!Internet Masuk Sekolah - Mengapa?
"Pembelajaran Yang Standar Dunia"(TTG & PAKEM)
"Kita Kan Tetap Harus Berusaha Untuk Mengikuti Perkembangan Dunia"(Web-Based Learning)
"Skype di kelas bahasa Inggris?"(Skype & Pembelajaran)
"Teknologi Pendidikan Tepat Guna :: Jaman Kini! "(Ayo! Menggunakan "Appropriate Technology")
"E-Learning, Si TPers dan Peran Teknologi Pendidikan"(Tangan Kiri Vs Tangan Kanan)
"Programmed learning, Kreativitas, Inovasi, dan E-Learning"(E-Learning Dapat Membunuh Kreativitas!)
"Mobile E-Learning Will Go Away" : M-Learning?(Apa Peran M-Learning : Analysis Roger Schank)
"Is the role of high-tech in learning significant?"(Enquiry from our Facebook group)
"E-Book Sering Disebut Sebagai Alat Bantu"(Mengapa kita selalu mencari solusi yang sulit?)
"Video Pendidikan Gratis Buat Para Pendidik Di Seluruh Indonesia!"(Aduh - Televisi Di Kelas Lagi?)
"Perbedaan Pendidikan Ilmu Komputer dengan Pendidikan Guru TIK"(Re: R Indra Firmansyah)
"Kuliah Bersama di Widya Telewicara"(Teleconferencing : Aduh - Teknologi Lagi)
"Apakah Kebijakan terhadap TIK (ICT) di Sekolah MengancamPerkembangan Pendidikan?"(Wooo..... Na ini betul bahaya!)
"Appropriate Technology For Sustainable National Education Development"(Konsep-Konsep Untuk Pentaloka Nasional)
"Learning and the Changing Needs of The 21st Century"(North Central Regional Education Laboratory)
"Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar :: Pembelajaran Aktif"(Terjemahan - Akhmad Sudrajat 3 April 2010)
"Teknologi Pendidikan Untuk Masa Kini / Masa Depan"(Ilmuwan Teknologi Pendidikan Profesional)
'Menyanyi "Membela Yang Benar" Untuk Teknologi Pendidikan'(Kita Harus Berjuang.....)
"14 Tips Menggunakan Internet Secara Cerdas"(Pak Heru Sutadi)
"Apakah Teknologi Pendidikan Adalah Solusinya?"
"Dunia Pendidikan Terhadap Gagasan Kewirausahaan"
Membahas Isu-Isu Teknologi Pendidikan Di Facebook Kami Bagaimana dengan mutu pendidikan di negara-negara yang sudah memiliki fasilitas teknologi pendidikan canggih? Misalnya; Australia dan U.S.A.
"Much of the recent media attention on higher education has focused on allegations about the declining quality of the educational experience, including claims of ‘soft-marking’, declining academic standards and the ‘dumbing down’ of courses" (Department of Education, Australia).
"Australia needs nothing less than a revolution in education - a substantial and sustained increase in the quantity of our investment, and the quality of our education," Mr Rudd says in the paper. "This is required at every level of education from early childhood to mature age." (The Australian, January 23, 2007).
"The Declining Quality of Mathematics Education in the US" (Jedidiah Jan 26 08 2007) "Mathematics education seems to be very subject to passing trends - surprisingly more so than many other subjects. The most notorious are, of course, the rise of New Math in the 60s and 70s, and the corresponding backlash against it in the late 70s and 80s. It turns out that mathematics education, at least in the US, is now subject to a new trend, and it doesn't appear to be a good one."
"A study released Thursday (December 16, 2005) by the U.S. Department of Education shows that only 25% of college graduates were “proficiently literate,” that is, “using printed and written information to function in society, to achieve one’s goals, and to develop one’s knowledge and potential.” The results show a dramatic decline from 1992, the last year surveyed prior to this study. “This seems like another piece of hard evidence, a fairly clear indication, that the ‘value added’ that higher education gave to students didn’t improve, and maybe declined, over this period,” said Charles Miller, the former University of Texas regent who is heading the U.S. education secretary’s Commission on the Future of Higher Education." (Fighting Stupidity)
Kalau mutu pendidikan di negara maju dapat menurun walapun teknologi yang digunakan di bidang pendidikan sudah canggih sekali, mengapa Indonesia dapat percaya bahwa solusi pendidikan adalah teknologi pendidikan canggih? Tidak masuk akal kan?
Teknologi dapat digunakan, tetapi hanya akan betul bermanfaat setelah Ilmu Teknologi Pendidikan dan cara menggunakan teknologi di bidang pendidikan sudah dipaham oleh manajemen pendidikan kita maupun guru.
Beberapa Isu Penting:
How did the brilliant minds who created the technologies learn? Who are the real driving forces behind education technology? Education Technology is Big Business! How significant should the roles of Marketers and Technologists be in Learning Institution decision making? What would be the future of Education Technology Departments in universities if we decided tomorrow that the contribution from education technology was not significant? Where can we find unbiased information? Are students really learning more effectively? Evidence? Every time we teach we need to ask do we need education technology?
Kalau anda berharap bahwa e-Learning adalah solusinya untuk meningkatkan mutu pendidikan umum di Indonesia sekarang ini - sebaiknya berpikir lagi!Pembelajaran di kelas yang bermutu di sekolah adalah solusi utama!
Perspektif Efektivitas Sekolah
"Sepertinya anda anti teknologi untuk pendidikan ya?" Implementasi teknologi di bidang pendidikan perlu diintegrasikan ke dalam perencanaan (master plan) terhadap semua aspek pengembangan pendidikan secara seimbang (bukan secara proyek). Sering pengumuman yang muncul di media mengenai teknologi di arena pendidikan kelihatannya kurang menilaikan penelitian dan pengalaman di dunia pendidikan. Kasus-kasus teknologi dan pendidikan tertentu kelihatannya juga diankat sebagai solusi umum.
Memang kita wajib untuk mencari solusi yang kreatif, tetapi kita juga wajib untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang ada di dunia supaya kita tidak hanya mengulangkan kegagalan negara lain.

Kita Sangat Perlu Penelitian
Apakah, karena makin banyak siswa-siswi sekarang main Internet di warnet daripada menggunakan waktunya di rumah untuk mengulang pelajaran dari sekolah dan mengerjakan PRnya ini sebagai salah satu sebabnya hasil dari Ujian Nasional (UN) kelihatannya menjadi lebih buruk?Kita perlu tahu!
Teknologi pendidikan, misalnya; Whiteboard-Elektronik, OHP, Video, Televisi, e-Learning, Internet, dll, selalu mutu akhirnya 100% tergantung mutu content dan proses pengajaran. Teknologi sendiri hanya sebagai medium. Kalau berhasil atau gagal tergantung content dan proses pengajaran, bukan teknologinya.
Sebaiknya pemerintah tetap fokus untuk meningkatkan hal-hal mutu pendidikan di sekolah. Masih banyak masalah yang sangat dasar di tingkat sekolah.
Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM adalah solusi utama untuk menyiapkan anak-anak kita untuk menghadapi tantangan-tantangan masa depan.
Ayo Pak MenDikNas, Mari kita berjuang bersama untuk meningkatkan semua aspek pendidikan supaya menjaminkan pendidikan yang bermutu untuk semua...
Anggaran Pendidikan 20% - Bersih Tanpa Korupsi dan MarkUp ... Mohon perhatian isu-isu di lapangan!
"Bambang Sudibyo menambahkan, adanya fasilitas ICT akan mampu memperbaiki akses pendidikan yang bermutu, yang selama ini sulit diakses oleh mereka yang bermukim di kawasan terpencil." (ANTARA News).
Maaf Pak, maksudnya "akses pendidikan yang bermutu" yang mana, di mana? Mohon memberi tahu Pak!
Kami sedang mencari sumber-sumber bahan pelajaran dan bahan pengajaran di Internet untuk anak-anak dan guru. Mohon mengirim link-link ke DataBase Kami di bagian "Situs Bahan Pelajaran" atau "Situs Bahan Pengajaran"

No comments:

Post a Comment